Gerindrasumut.id | Jakarta Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Sugiat Santoso menilai, konsolidasi politik di pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan memasuki usia satu tahun pada 20 Oktober 2025, paling kokoh yang pernah dimiliki Indonesia pasca reformasi.
“Saya pikir setahun pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran, ini adalah konsolidasi politik yang paling kokoh,” kata Sugiat dalam acara “Pekan Prabowo-Gibran: Satu Tahun untuk Indonesia Raya” di Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Sugiat merincikan kekokohan konsolidasi politik tersebut. Di DPR, misalnya, kendati PDIP Perjuangan tidak menyatakan sikap bergabung ke Koalisi Merah Putih, namun partai berlambang banteng itu berkali-kali mendukung segala kebijakan Presiden Prabowo yang berkaitan dengan kehidupan rakyat.
“Di luar PDIP, kita 81 persen (menguasai parlemen atau 470 kursi DPR). PDIP (110 kursi) yang di luar itu juga menyatakan bergabung. Saya pikir dukungan parlemen paripurna, begitu juga dengan dukungan elit-elit civil society,” ujarnya.
Menurut Sugiat, keberhasilan konsolidasi politik itu tak terlepas dari personal Prabowo yang cair ke semua pihak, baik pimpinan partai politik, tokoh bangsa, tokoh masyarakat, dan lainnya.
“Komunikasinya (Pak Prabowo) sangat cair dan sangat baik.Kita misalnya mengalami beberapa periode sebelumnya, Presiden tidak bisa berkomunikasi dengan mantan Presiden ini mantan Presiden itu. Tapi Pak Prabowo, dia bisa berkomunikasi dengan Bu Mega, berkomunikasi dengan Pak SBY bisa berkomunikasi dengan Pak Jokowi, dan elit-elit politik lain ” ucapnya.
Oleh karena itu, ketika terjadi kerusuhan pada unjuk rasa akhir Agustus lalu, Prabowo pun bisa mengeluarkan sikap dengan cepat untuk menenangkan suasana agar masyarakat kembali beraktivitas.
“Makanya kemarin ketika ada testing water, katakan ada yang mau porak porandakan Republik kita, Pak Prabowo kan langsung melaksanakan, mengambil sikap langkah-langkah preventif secara sistematis, terukur, dan strategis. Mengundang tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh partai politik, hadir Bu Mega, hadir pak Pak SBY, hadir tokoh-tokoh pimpinan partai politik lainnya,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Sugiat, Presiden Prabowo juga sukses menjaga harkat martabat bangsa di mata internasional. Di mana, Prabowo dengan berani menyatakan Indonesia bergabung dan menjadi anggota BRICS. Termasuk pidato Prabowo di forum PBB beberapa waktu lalu, yang dengan lantang menyatakan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan negara Palestina.
“Bagaimana Presiden Prabowo itu menampilkan kedaulatan Republik Indonesia di kancah internasional dengan sangat heroik. Ya, walaupun mungkin debatable, tapi beliau memutuskan untuk lebih mendekatkan diri pada BRICS, aliansi BRICS, dalam konteks ekonomi global dan juga dalam konteks PBB, kemarin kita sama-sama lihat bagaimana sikap tegas beliau terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan sebagainya. Saya pikir konsolidasi luar negeri, konsolidasi dalam negeri sudah paripurna,” tukas Sugiat.