Gerindrasumut.id | Aceh Tamiang 13 Desember 2025 Partai Gerindra Sumatera Utara bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Yayasan Hati Emas menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada para pengungsi banjir di Posko Islamic Center, Kabupaten Aceh Tamiang. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap ribuan warga yang terdampak banjir dan kehilangan tempat tinggal serta kebutuhan dasar.
Ribuan masyarakat korban banjir saat ini masih sangat membutuhkan perhatian dan belas kasih pemerintah, terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan, obat-obatan, serta perlengkapan tempat tidur. Banyak rumah warga dilaporkan hancur dan tidak layak huni akibat terjangan banjir.
Penyaluran bantuan ini dihadiri oleh Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumatera Utara yang juga Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Fraksi Gerindra, Sugiat Santoso, Wakil Wali Kota Medan Zakkiyudin Harahap, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Zulkarnain, pengurus harian Yayasan Hati Emas, serta jajaran pengurus DPD Partai Gerindra Sumatera Utara.
Dalam keterangannya, Sugiat Santoso menyampaikan bahwa kehadiran Gerindra bersama mitra dan relawan di lokasi pengungsian merupakan wujud nyata komitmen untuk terus bersama rakyat dalam kondisi sulit. Ia menegaskan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban banjir serta memberikan harapan dan semangat di tengah musibah yang dialami masyarakat Aceh Tamiang.
“Gerindra tidak hanya hadir saat politik, tetapi juga hadir saat rakyat membutuhkan. Kami akan terus mendorong agar penanganan pascabencana, termasuk pemulihan rumah dan kebutuhan dasar masyarakat, menjadi perhatian bersama,” ujar Sugiat.
Sementara itu, dari pihak PGN (Pertamina), Ibu Nabila hadir mewakili perusahaan dan menyerahkan bantuan secara langsung kepada masyarakat pengungsi. Ia menyampaikan bahwa PGN berkomitmen untuk turut serta dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, khususnya membantu masyarakat yang terdampak bencana alam.
Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi serta menjadi bagian dari upaya bersama dalam pemulihan kondisi pascabencana di Aceh Tamiang.
